Dalam prosesi yang bersejarah itu, Prabowo memberikan penegasan kepada kepala daerah bahwa peran sebagai kepala daerah sebagai pelayan masyarakat dan abdi rakyat.
"Saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat, saudara harus membela kepentingan rakyat, saudara harus menjaga kepentingan rakyat kita, saudara harus berjuang untuk perbaikan hidup mereka. Itu adalah tugas kita," ujar Prabowo dihadapan para kepala daerah yang baru saja dilantik.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengajak seluruh kepala daerah untuk mengesampingkan perbedaan politik, agama dan suku demi kepentingan bangsa.
Menurutnya, meski berasal dari partai, agama dan latar belakang berbeda, para kepala daerah kini berada dalam keluarga besar Republik Indonesia.
"Walaupun kita mungkin berasal dari partai yang berbeda-beda, dari agama yang berbeda-beda, dari suku yang berbeda-beda, tapi kita telah lahir dalam keluarga besar Nusantara, keluarga besar Republik Indonesia, keluarga besar merah putih, keluarga besar Bhinneka Tunggal Ika. Kita berbeda-beda tapi kita satu," tegas Prabowo.
Dalam pelantikan tersebut, 961 pejabat yang terdiri dari 33 Gubernur dan 33 Wakil Gubernur, 363 Bupati dan 362 Wakil Bupati, serta 85 Walikota dan 85 Wakil Walikota mengucapkan sumpah jabatan secara serentak. Prabowo memimpin pembacaan sumpah, yang diikuti para kepala daerah dengan khidmat.
Setelah pelantikan, Prabowo mengingatkan bahwa para kepala daerah akan mengikuti retret di Magelang yang diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Retret tersebut diharapkan menjadi ajang konsolidasi dan pembekalan bagi para kepala daerah dalam menjalankan tugasnya.
Pelantikan serentak itu menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya kepala daerah dari tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota dilantik langsung oleh Presiden dalam satu rangkaian acara.
Prosesi itu diharapkan menjadi awal dari sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan di seluruh Indonesia.
