Keadilan Sosial Ekonomi Untuk Indonesia

Penulis : Ageng Prayogo 

Keadilan sosial ekonomi adalah konsep yang bertujuan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dengan memberikan akses yang sama terhadap kekayaan, kesehatan dan kesempatan.

Keadilan ekonomi adalah prinsip yang memastikan setiap orang memiliki bagian yang sama dalam hal uang. Keadilan ekonomi juga bertujuan untuk mengatasi kesenjangan upah dan eksploitasi pekerja.

Keadilan sosial adalah prinsip yang memastikan setiap orang memiliki hak yang sama, terlepas dari keadaan sosial, ekonomi, politik atau hukum. Keadilan sosial bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan berbahagia.

Sebagai kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), penulis menilai sudah suatu kewajiban untuk mewujudkan keadilan sosial ekonomi tersebut dengan melakukan beberapa hal, seperti menyalurkan bantuan sosial secara tepat sasaran kepada yang membutuhkan, mengatasi kesenjangan upah dan eksploitasi pekerja, menghindarkan segala bentuk kepincangan sosial yang berasal dari kepincangan ekonomi.

Untuk mewujudkan keadilan sosial ekonomi, kader HMI harus mengedepankan nilai independensi karena independensi sebagai mahkota kader HMI.

Idealisme merupakan nilai suci yang senantiasa mengorientasikan jalan fikiran bagi manusia untuk mencapai tujuan hidup pribadi maupun tujuan bernegara.

Komitment pada idealisme adalah jalan yang mahal untuk merebut marwah dan martabat bagi manusia dan negara. Suatu negara bisa bertahan eksis untuk mencapai tujuan, bila para penyelanggara negara sanggup merawat konsistensi idealisme. Mereka Tidak melakukan tindakan hina seperti korupsi untuk memperkaya diri, keluarga, kelompok dan golongannya. Hidmat mereka hanya semata pada negara guna mewujudkan tujuan kemerdekaan. Apalagi menyimpang dan mengkhianati tujuan negara bukanlah ciri kaum idealis.

Dari pemikiran itu, sudah pasti mereka tidak bersekutu dengan deng kekuatan asing, apalagi menjadi agen neoleb untuk merusak kedaulatan negeri sendiri. Mereka sangat menyadari bahwa harga dan martabat (legacy) kemanusiaannya ditentukan oleh konsistensinya pada idealisme bernegara. Oleh karena itu seorang filosof seperti Sokrates rela mati meneguk racun karena hormatnya pada martabat sebuah idealisme.

Dan negeri ini didirikan di atas landasan idealisme para pendiri yg memiliki moralitas dan integritas. Mereka adalah para guru, pemikir, ideolog, pejuang, yang rela meninggalkan jabatan demi karakter dan integritas yang mereka miliki, bahkan sampai ajal menjemput, mereka tidak punya apa-apa selain amal sholeh.

Sebaliknya para penyelanggara negara dewasa ini terperosok kedalam lingkaran pragmatisme, melacur di ruang hedonisme, sehingga tak ada lagi celah yang membedakan antara perampok, pengusaha dan penyelanggara negara. SDA diobral kepada asing, rakyat digusur, tanahnya dirampok, disisi lain penyelenggara negara atau pemerintah tidak peduli.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama