MUSI RAWAS - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura) mendapat kritik dari salah seorang peserta, lantaran ketidakhadiran Anggota DPRD pada rapat yang diselenggarakan pada Rabu (07/02) itu.
Adalah Fauzan, ia menyayangkan sikap Anggota DPRD yang tidak hadir pada rapat tersebut. Dimana dari tujuh Anggota DPRD yang ada di Daerah Pemilihan (Dapil) tersebut, lima tidak hadir dan dua sempat hadir namun tidak mengikuti acara sesi tanya jawab.
"Pada acara Pembukaan keduanya hadir, namun saat sesi tanya jawab keduanya pergi meninggalkan acara tanpa alasan yang jelas," keluh Fauzan usai acara.
Kedua wakil rakyat yang hadir adalah Efendi Wandaria dari Partai Nasdem dan Rusli dari Partai Hanura. Sementara anggota yang tidak hadir adalah Imawan Andriansyah dari PAN, Mulyadi dan Rena Wijaya dari PDIP, Reynaldi Akbar Nugraha dari Partai Gerindra, serta Roni dari Partai Golkar.
Menurut Fauzan, ketidakhadiran anggota dewan pada acara tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat dan akan menjadi preseden buruk selaku wakil rakyat.
"Bagaimana kita ingin bertanya dan menyampaikan usulan atau pendapat, sementara mereka tidak hadir. Kita juga ingin tau apa saja yang telah diperjuangkan selama ini. Dan bagaimana pula dengan reses yang dilakukan serta program kerja, apa saja yang akan dilaksanakan di tahun mendatang," ungkap Fauzan.
"Selain itu, masyarakat juga perlu mengetahui ide dan gagasannya, produk hukum apa saja yang dihasilkan terkait program-program kerja anggota dewan selama ini. Bagaimana pula solusi penyelesaian terkait persoalan-persoalan warga, terkhusus masyarakat di daerah pemilihan mereka," sambungnya.
Karena itu, ia menyarankan kepada masyarakat kedepannya untuk lebih hati-hati dalam memilih wakil rakyat.
"Pihlah calon wakil rakyat yang cerdas, yang memahami dan bisa menjawab persoalan, jangan sampai salah pilih. Karenanya masyarakat harus cerdas, perlu diperhatikan integritas dan rekam jejaknya, jangan memilih pemimpin hanya karena uang," sarannya.
Acara yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna tersebut dihadiri Kepala Bappeda Kabupaten Mura, Erwin mewakili Bupati Mura, Ratna Machmud.
Pada acara tersebut Erwin mengatakan, rencana program atau prioritas desa yang telah diusulkan agar dapat dibahas untuk memperoleh kesepakatan, dalam menentukan program dan kegiatan prioritas pembangunan Kabupaten Mura pada tahun 2025.
Dikatakannya, hasil dari pembahasan dan kesepakatan Musrenbang tersebut akan digunakan sebagai bahan penyusunan Rancangan Akhir RKPD, yang bertujuan untuk menetapkan arah kebijakan dan prioritas pembangunan daerah, serta memastikan usulan program prioritas kecamatan terkait dengan tugas dan fungsi masing-masing OPD.
Dimana, telah ditentukan dan disepakati pilihan program-program kegiatan prioritas yang mendesak untuk dijadikan bahan dalam penyusunan Rancangan Akhir RKPD. Namun, tentu saja semua program atau usulan tersebut harus dimasukkan kedalam SIPD, jika tidak akan sulit untuk dilaksanakan.
"Untuk Pemerintah Desa, saya mengimbau agar usulan perencanaan pembangunan desa terinput pada aplikasi SIPD. Sebab itu, pastikan usulan yang sudah disampaikan ke OPD sudah terinput dalam SIPD," imbaunya.
Musyawarah dengan tema Peningkatan Katahanan Ekonomi, Peningkatan Pelayanan Publik dan Peningkatan SDM itu berjalan lancar kendati tanpa kehadiran anggota dewan.
Turut hadir di acara tersebut beberapa Kepala OPD, Camat, Kepala Desa maupun Lurah se Kecamatan STL Ulu Terawas, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Acara ditutup dengan dilanjutkan penandatanganan berita acara kesepakatan, serta menyepakati delegasi yang akan mengikuti Musrenbang Tingkat Kabupaten.