LAHAT - Bejat, biadab, tak bermoral, mungkin itu kalimat yang cocok untuk oknum guru inisial DM di SMK di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Pasalnya, ia diduga melakukan tindakan menyimpang dan tidak terpuji dengan melakukan sodomi terhadap anak didiknya. Hal itu berdasarkan keterangan korban inisial D pada Kamis (21/12).
Menurut keterangan korban, kejadian tersebut bermula saat ia selesai mengikuti pendidikan Ijazah Paket C di salah satu SMK di Kabupaten Lahat. Kejadian keji dan tidak bermoral itu terjadi di salah satu kamar di lantai satu Losmen Simpang pada beberapa waktu lalu.
Saat itu, pelaku yang merupakan ASN itu menyuruh korban datang ke Losmen Simpang untuk mengambil Ijazah Paket C. Setiba di lokasi, pelaku mengajak korban masuk ke salah satu kamar losmen di lantai satu, lalu mengatakan kepada korban jika ingin mengambil ijazah harus membuka celana.
Korban mengaku, saat itu ia sempat bertanya maksud pelaku memintanya untuk membuka celana, namun pelaku mengatakan untuk menurut saja dan jangan membantah jika ingin mengambil ijazah.
Tanpa menaruh curiga akan niat buruk pelaku, korban menuruti kehendak pelaku. Setelah korban membuka celananya, pelaku juga membuka celana dan kemudian langsung melancarkan aksinya menyodomi korban.
"Kejadian (sodomi) pada sekira jam 21.00 WIB pada Juli 2023 ini," jelas Korban.
Namun, kejadian tersebut terkuak setelah beberapa hari kemudian korban bercerita kepada keluarganya mengenai kejadian bejat yang menimpanya itu.
Saat itu, pihak keluarga korban meminta bantuan orang terdekat untuk membantu melakukan mediasi dengan pelaku. Hingga akhirnya dilakukan pertemuan di rumah paman korban.
Saat itu telah ada kesepakatan damai, namun pihak korban menilai pelaku tidak menghargai pihak korban dan tidak mendapatkan hasil memuaskan dari pertemuan tersebut. Pihak korban menilai pelaku tidak ada niat dan iktikad baik kepada pihak korban.
"Kami dari pihak korban sangat terpukul atas kejadian ini. Kami mohon kepada instansi di Kabupaten Lahat kiranya perbuatan seorang ASN seperti ini jangan sampai ada dimana-mana, jangan sampai ada lagi seperti ini, apa lagi sampai muncul D yang lainnya," jelas salah satu anggota keluarga korban.
Akibat kejadian itu, korban mengalami trauma berat dan mentalnya terganggu.
Sementara, Kepala Sekolah tempat DM mengabdi, sampai berita ini ditayangkan belum bisa dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut.
(Red)