MUSI RAWAS - Festival Lan Serasan Sekentenan kembali digelar di 2023 ini, dilaksanakan oleh Pemkab Musi Rawas (Mura) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Mura di Taman Beregam Muara Beliti, dengan tema 'Bangkitkan Semangat Berkarya Dalam Pelestarian Seni Budaya Musi Rawas', digelar mulai 1 November 2023 hingga 4 November 2023.
Festival Lan Serasan Sekentenan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Mura, Ratna Machmud pada Selasa (02/11). Diadakan dengan tiga cabang lomba, yakni Lomba Teater, Lomba Lagu Daerah Musi Rawas dan Lomba Tari Kreasi Tradisi.
Diungkapkan Bupati Ratna Machmud, Festival Lan Serasan Sekentenan merupakan salah satu alternatif untuk pelestarian kesenian dan kebudayaan daerah yang beranekaragam, khususnya di Kabupaten Mura.
Bupati berpesan, para peserta agar memanfaatkan kesempatan tersebut, untuk menjalin persahabatan dan kebersamaan, dengan tekat untuk memasyarakatkan olahraga dan pelestarian seni budaya daerah.
"Shingga masyarakat termotivasi untuk berperan aktif di bidang olahraga maupun seni budaya, untuk mewujudkan Musi Rawas Mantab, Maju Mandiri dan Bermartabat," ujar Bupati.
Sementara, Kepala Disbudpar Kabupaten Mura, Fetbon Taufik Hidayat, mengatakan festival yang dilaksanakan di Sanggar Literasi Mantab di Taman Beragam itu sesuai arahan Bupati Ratna dan Ketua tim TP PKK Kabupaten Mura, Riza Novianto Gustam.
"Sesuai arahan Ibu Bupati dan Ketua TP PKK Kabupaten Mura, acara ini diserentakkan dengan acara KORMI dari Dispora dan dari TP PKK, yaitu pameran pembangunan dalam rangka hari HKG ke 51 tahun 2023 yang diikuti oleh seluruh OPD", jelasnya.
Menurut Fetbon sapaannya, acara tersebut diadakan serentak dan berbentuk festival, mulai dari 1 November 2023 hingga 4 November 2023, yang bertujuan untuk mengangkat tradisi kebudayaan yang ada di Kabupaten Mura.
Fetbon berharap, melalui festival tersebut masyarakat dapat menikmati, merayakan dan menghormati nilai-nilai budaya yang ada di Kabupaten Mura, sambil menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan kreatif dan positif seperti sekarang ini.
"Ini akan membuat kita tak hanya bisa mengenal lebih dekat kebudayaan di Mura, tapi juga ikut serta melestarikannya," tegasnya.
Salah satu cara melestarikan budaya daerah, lanjut Fetbon, dengan mempelajari tarian dan juga alat musik daerah di sekitar, lalu menggunakan pakaian adat sesuai dengan acara tertentu, juga rutin mengadakan lomba seni di daerah seperti saat ini.
"Budaya lokal adalah nilai-nilai lokal hasil budidaya masyarakat suatu daerah yang terbentuk secara alami, diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu, sehingga sudah kewajiban kita utk melestarikannya. Budaya lokal dapat berupa hasil seni, tradisi, pola pikir atau hukum adat," katanya.
Diketahui, jumlah peserta pada Lomba Teater diikuti 7 sanggar, jumlah peserta Lomba Lagu Daerah diikuti 58 orang dan jumlah peserta Lomba Tari Kreasi Tradisi diikuti 12 grup. Dimana mayoritas pesertanya adalah utusan dari SMP dan SMA yang ada dikabupaten Mura.
(Gpz)