Foto : Acara Muskot NPCI Lubuklinggau pada Kamis (06/07). (ist) |
LUBUKLINGGAU - Pertanggung jawaban Ketua Nasional Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Lubuklinggau periode 2018-2023, Agus Tri Mulyanto, diduga banyak kejanggalan. Lantaran, pada Musyawarah Kota (Muskot) yang diadakan pada Kamis (06/07) tidak ditampilkan laporan pertanggung jawaban secara tertulis atau resmi. Hal itu diungkapkan bebrapa atlet pada Minggu (09/07), yang hadir pada Muskot tersebut.
Menurut salah satu atlet inisial NI, saat laporan pertanggung jawaban tidak dipaparkan secara jelas terhadap peserta yang hadir terkait penggunaan anggaran.
Ia menilai, seharusnya Ketua NPCI Lubuklinggau periode 2018-2023 selain memaparkan pertanggung jawabannya, juga menampilkan laporan secara resmi.
"Ada kecurigaan dan menjadi pertanyaan. Kenapa tidak disampaikan juga secara tertulis dan resmi. Terlebih pemilihan ketua kemarin terkesan dipaksakan," ujarnya.
Lanjutnya, tidak adanya bukti resmi secara tertulis membuat kecurigaan jangan-jangan ada permainan anggaran di dalam tubuh NPCI Lubuklinggau.
"Ada apa? Apa ada yang tidak beres?," tanyanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan saat Peparprov Prabumulih 2019 tidak dapat tas ransel dan kaos kaki, dimana pada pengajuan anggaran tas dan kaos kaki sudah diajukan.
"Kalau itu dianggarkan kemana larinya," ungkapnya.
Senada, dikatakan salah satu pelatih inisial JI, mengiyakan saat Peparprov Prabumulih 2019 tidak dapat tas dan kaos kaki.
Terpisah, dikatakan salah satu pengurus inisial WT, pada Peparprov Prabumulih 2019 juga ada pemotongan uang Training Center (TC) sebesar Rp200 ribu untuk setiap anggota, alasannya untuk kas dan keperluan perjalanan.
(Gpz)