MUSI RAWAS - Citra Balai Besar Wilayah Sumatera (BBWS) tercoreng karena ulah oknum pegawai BBWS itu sendiri. Hal itu diungkapkan Ketua IWO Lubuklinggau dan Musi Rawas, Rudi Rediansyah, Minggu (16/10).
Diceritakan Rudi, hal itu bermula saat seorang wartawan yang bertugas di Musi Rawas hendak konfirmasi mengenai proyek pembangunan rehabilitas D.I Kelingo Tugumulyo yang dikerjakan BBWS. Dimana, proyek yang dikerjakan di Musi Rawas oleh PT Karya Tama, PT Anugra Hayat dan PT Roberto Saut Jaya tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.
Saat wartawan tersebut menghubungi Humas BBWS, Aan, namun yang mengangkat telepon malah orang lain yang diduga preman. Dengan alasan Aan sedang di kamar mandi lalu mengucapkan kalimat sejenis ancaman.
Sebelumnya, wartawan tersebut pernah mencoba komunikasi dengan BBWS mengenai proyek yang dikerjakan BBWS itu, namu tidak ada tanggapan.
"(Kami) mengencam keras pihak BBWS atas kejadian yang dialamai wartawan yang ingin melakukan wawancara tetapi disambut dengan ucapan yang tidak seharusnya, karena tugas wartawan memberitakan apa yang mestinya akan disampaikan ke ruang publik," ujarnya.
Lanjut Rudi, terlebih tugas wartawan juga sebagai kontrol sosial, maka sudah seharusnya tidak mendapat respon demikian.
"Pembangunan infrastruktur irigasi untuk kesejahteraan petani, bukan untuk pengusaha air deras yang terjadi selama ini di wilayah Kota Lubuklinggau dan Kabupaten musi rwas," tegasnya.
Ia meminta, aparat penegak hukum harus mendalami apa yang sebenarnya terjadi pada BBWS, kenapa mesti menggunakan jasa orang luar untuk berkomunikasi saat wartawan ingin melakukan wawancara.
"Bukan hanya itu, saudara Hendri yang juga salah satu pegawai BBWS juga menyebar isu kepada wartwan yang dia kenal, kalau urusan dengan wartawan yang kejadian kemarin (yang menghubungi BBWS namun diangkat oleh diduga preman) sudah diselesaikan," tukasnya.
(Iqb)