MURA - Seorang Guru honorer di SMP Negeri 1 Megang Sakti, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang juga mengajar di beberapa sekolah SD bahkan SMA mengajar bertahun-tahun, namun hanya mendapatkan honor Rp.100 ribu, dimana dengan honor tersebut tidak lebih untuk membeli beras 8 Kg setiap bulannya.
Dalam keterangannya kepada media pada Jumat (20/8/2021), Youla Tolangow, Guru Agama Kristen asli dari Sulawesi Utara ini mengatakan, dengan nilai honor seperti itu untuk uang transportasi ia harus mengeluarkan uang pribadi. Sebab untuk jalan kaki menuju tempatnya mengajar sesuatu yang tidak mungkin, mengingat jarak tempuh dari rumahnya hampir 2 Km.
Meskipun mengajar dengan honor yang sangat tidak manusiawi, ia mengungkapkan alasan dirinya masih bertahan karena ia lakukan semuanya karena 'kasih'.
"Semuanya saya lakukan karena saya sangat kasihan kepada anak didik saya yang berjumlah 40 orang lebih di SMPN 1 ini, belum termasuk murid dari beberapa SD bahkan SMA," ungkapnya dengan sedih.
Lebih lanjut, hal itu ia lakukan lantaran merasa semua anak didiknya sangat membutuhkan bimbingan Agama untuk membentuk moral akhlak dan karakter, seperti saudaranya dari Agama lain.
"Saya tidak yakin ada orang yang sanggup menggantikan saya dengan keadaan seperti ini, apalagi dimasa pandemi seperti sekarang, sudah tiga bulan honor saya tidak dibayar,"ujarnya.
Sementara itu, salah seorang Wali Murid yang kebetulan ada ditengah pembicaraan ikut juga menyampaikan kekecewaannya kepada Pemerintah, berulang kali ia menyampaikan bahwa kenyataan ini sangatlah tidak adil. Ia meminta Pemerintah untuk cepat tanggap dan memberikan hak yang sama, padahal anggaran untuk pendidikan cukup lumayan besar.
"Kepada Bapak Presiden melalui Menteri Pendidikan dan Menteri Agama, juga Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas untuk segera memberikan perhatian untuk tenaga pengajar seperti Ibu Youla Tolangow, utamanya di sekolah-sekolah baik SD, SMP, SMA diwilayah Kabupaten Musi Rawas, berikanlah rasa keadilan sebagai wujud nyata dari Kebhinekaan didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," harapnya.
Sebelumnya, sempat ditemui beberapa Tokoh Agama khususnya Tokoh Agama Kristen. Para tokoh menyampaikan harapan sama dan meminta kiranya segera direalisasikan oleh Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah.
Para Tokoh Agama mengingatkan, bahwa hal ini menyangkut kelangsungan pembentukan akhlak dan moral generasi muda sebagai pemimpin-pemimpin baru dimasa yang akan datang.
(BS)