SILBER | LUBUKLINGGAU - Beberapa hari lalu viral di sosial media Facebook melalui akun yang direpost oleh salah satu fanspage informasi di Kota Lubuklinggau, dimana seorang kakek bernama Jaim bin Abu Naim (red.) dianiaya anak kandung dan menantunya.
Sontak beredarnya informasi itu membuat banyak netizen memberikan ragam komentar, sehingga mengundang banyak spekulasi dari masyarakat khususnya di Kota Lubuklinggau .
Rabu (7/07/2021), sekira pukul 10.30 WIB, tepatnya di Polsek Utara, telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak untuk menempuh jalur damai. Dimana dalam peristiwa itu merupakan hanya permasalahan keluarga.
Hal itu diketahui saat Silampari Berita mendatangi Polsek Utara. Hadir di Polsek kedua belah pihak dan di dampingi langsung oleh Kapolsek Utara, AKP Sudarno.
"Benar, hari ini kami memfasilitasi kedua belah pihak yang berseteru, dimana kedua belah pihak tersebut masih keluarga dan akhirnya sepakat menggunakan kata damai," terangnya.
Lebih lanjut, AKP Sudarno mengatakan bahwa informasi yang di posting di Facebook tersebut salah, dimana antara kedua belah pihak sudah berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama dikemudia hari.
"Informasi itu salah, tidak benar, ini hanya permasalahan keluarga, kedua belah pihak sudah berdamai, tidak akan menuntut dan mengulangi kejadian yang sama dikemudian hari," ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua LBH PETA, Hazam yang merupakan pendamping pihak diduga melakukan penganiayaan terhadap orang tua Wati Fidri, ia sangat menyesalkan dengan terjadinya hal seperti itu.
Menurutnya, beredarnya informasi itu sangat merugikan Wati Fidri selaku pihak yang diduga masuk didalam postingan akun media sosial Facebook tersebut.
"Hal ini sangat di sayangkan, ini justru sangat merugikan Wati Fidri selaku pihak yang terduga. Setelah adanya pertemuan hari ini di Polsek Utara yang di fasilitasi oleh pihak Polsek Utara, terutama Pak AKP Sudarno, mudah-mudahan dapat memperbaiki nama baik Wati di pandangan masyarakat, terutama keluarga" ucap Hazam.
Penulis : Wardani
Editor : Gpz
