Foto : Kantor Desa Sumber Asri, Kecamatan Sumber Harta, Kabupaten Mura. (Gpz) |
.
SILBER | MURA - Sungguh Malang nasib Broto, mantan Perangkat Desa yang dalam hal ini sebagai Bendahara Desa Sumber Asri. Dirinya diduga diminta berhenti dari jabatan Bendahara Desa tanpa alasan yang jelas oleh Kades Sumber Asri, Darussalam Wannaja atau akrab disapa Hatta.
Pengakuan Broto kepada Silampari Berita pada Jum'at (30/7/2021), saat ia berangkat ke Kantor Desa untuk menjalankan rutinitasnya sebagai Bendahara Desa, sesampainya di Kantor Desa Sumber Asri ia dihadapkan dengan kenyataan yang sangat tidak mengenakkan hatinya.
.
Dimana ia diberitahu oleh Kades sudah ada yang bakal menggantikan dirinya, disaat yang sama orang yang hendak menggantikan dirinya pun sudah ada di Kantor Desa.
Ia mengaku diminta Kades untuk menanda tangani surat pemberhentian dirinya tanpa alasan jelas, dihadapan Kades dan calon pengganti dirinya dengan surat yang sudah disediakan oleh Kades dan sudah bermaterai, sehingga kesannya ada tekanan dari pihak Kades.
Broto sendiri mengaku, karena sudah merasa tersinggung, ia langsung menanda tangani surat itu tanpa membaca isi suratnya terlebih dahulu.
Lebih lanjut, ia mengaku padahal selama ini dirasa baik-baik saja dalam menjalankan tugasnya sebagai Bendahara Desa Sumber Asri. Dan saat diminta berhenti pun tidak ada satupun alasan yang kuat dari Kades Sumber Asri kenapa Kades begitu tega memintanya berhenti.
Bahkan ironisnya, saat Kades meminta Broto berhenti dari Bendahara Desa, saat itu juga disaksikan oleh Perangkat Desa lainnya yang saat itu sedang ada di Kantor Desa.
Tak hanya itu, bahkan saat itu banyak orang yang bukan Perangkat Desa namun hadir di Kantor Desa, diduga orang-orang tersebut merupakan bakal Perangkat Desa baru yang dipilih oleh Kades.
Adanya kabar itu sontak membuat salah satu warga Sumber Asri terkejut, Z mengatakan jika memang kabar itu benar, maka sangat tidak pantas jika dilakukan seorang Kades yang notabene juga sebagai ketua pengurus masjid.
Menurutnya, berhenti haruslah kesadaran dari orang itu sendiri tanpa ada paksaan, juga harusnya surat diketik sendiri oleh yang mau berhenti dan materai pun jelas Broto sendiri yang menyediakan. Namun ini kesannya Kades sudah mempersiapkan segalanya untuk memberhentikan Broto, namun dengan dalih Broto sendiri yang mau berhenti dengan meneken surat pemberhentian dirinya dari Bendahara Desa.
"Jika memang demikian adanya, itu sangat dzolim," ujarnya.
Lebih lanjut, jika dalam surat pemberhentian Broto terdapat kalimat tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun, maka bisa saja sebenarnya Broto terpaksa dan tertekan. Mengingat saat itu Broto diawasi oleh Kades dan penggantinya itu, maka mau tidak mau ia harus tanda tangan.
Adanya dugaan itu tentu menimbulkan tanda tanya, diduga Kades memaksakan posisi Perangkat Desa yang ada untuk dikosongkan yang kemudian akan dilakukan tes yang nantinya bakal diikuti oleh orang terdekat Kades itu sendiri.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan Kades Sumber Asri dan Camat Sumber Harta belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi via pesan singkat whatsapp.
(Znr)